Kamis, 22 September 2016

Resume Tutorial TBC

RESUME TUTORIAL
Batuk Mengganggu”

Tutor/Dosen:
Ns. Paulinus Deny Kristanto, S.Kep.,M.Kep

Kelompok 1 :
I Gede Mustika (15130095)
Dian Marcelina Kau (15130098)
Stenli Kristian Palangi (15130103)
Aprilina Awing (15130110)
Idwitasary Rambu Lodang (15130113)
Fitryani (15130112)
Ika Susanti (15130119)
Devi Yuanita Lestari (15130120)
Feni Mardatila Ngangun (15130127)
Komang Merry Setiawati (15130129)
Styo Hadi Wibowo(15130135)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016



Kasus Tutorial
“Batuk Mengganggu”
Tn. X usia 57 tahun datang keluhan batuk-batuk sejak 3 bulan yang lalu dengan dahak mukopurulen, terkadang disertai hemoptoe,Dyspneu. Klien menyatakan mengalami penurunan berat badan (BB) 10 Kg dalam waktu 6 bulan terakhir, nafsu makan turun, dan sering berkeringat pada malam hari, demam, riwayat kontak Tb (ibu klien). 2 bulan yang lalu klien mendapatkan terapi OAT dari puskesmas, tetapi minum obat tidak teratur, dan drop Out setelah 1 bulan menjalani pengobatan, karena klien merasakan bosan minum obat. Klien adalah seorang perokok ½ bungku per hari sejak 25 tahun yang lalu. Dari hasil S: 37o C, RR: 32x/menit. BB/TB: 43Kg/161cm. Tampak retraksi Suprasternal, Supraklavikula dan Intercosta, Vokal vemitus melemah di sisi kanan, suara nafas Creakles semua lapang paru.
pemeriksaan penunjang:
Ø  AGD : PH: 7,575; PCO2 :41,6; PO2: 59,8; HCO3 : 38,5; BE : 1,63
Ø  BTA : 3 kali berturut-turut +++
Ø  Mantoux test : +
Ø  Rontgen thoraks :
Foto PA, jantung tampak besar bentuk dbn.
Pulmo: hilum tidak melebar, tampak fiproinfiltrat kedua aspek corakan bronko tidak meningkat. Diafragmna sinus kanan tumpul, tulang & soft tissue TAK
Terapi:
Diit TKTP, 02 4 It/m natsal kanula, IVFD: RL 1 6 TPM
Inhalasi 2x1 : 1 cc barotex (ventolin),1 cc bisolvon ,1 cc NaCL 0,9% injeksi IV : brikasma 10 mg/24 jam , ranitidin 50 mg/12 jam, ceftriaxon 1 g/12 jam
Oral OBH syr 3x1 sendok,rifampisin 1x3 300mg ,INH 1x300mg ,PZA 1x750,streptomycin 1x750mg





A.    Kata sulit
1.      Mukopuruten       : sekret bernanah
2.      Hempotoe                        : batuk berdahak
3.      Suprastenal           : tulang dada
4.      Supraklavikula     : diatas tulang klavikula
5.      Dyspeu                 : kesulitas bernapas
6.      Interkosta             : otot diantara tulang rusuk
7.      Vokal primitus     : fibrasi semar saat pasien bersuara
8.      Composmetis       : sadar penuh
9.      Flproinfiltrat         : hasil gambaran roggen ada luka
10.  Mantoux test        : test untuk mendiagnosis penyakit TB
11.  Inhlasi                  : obat uap menggunakkan nebulizer
12.  Apeks                   : titik terujung pada akar gigi
13.  Soft tissue                        : pembengkakkan abnormal yang disebabkan neuplasma dan
                                nonpleuplasma

B.     Rumusan Masalah
TBC

C.    Pertanyaan
1.      Apa dampak pasien jika tidak mengonsumsi obat dengan teratur?
Ketika tidak teratur mengkonsumsi obat maka BTAnya akan ressisten terhadap obat TB tersebut.
2.      Apakah TBC dapat disembuhkan dalam waktu yang cepat (1 bulan)?
Tidak bisa, karena ditinjau dari penjelasan pengobatan Kategori I Tahap penularan diberikan obat setiap hari selama 2 (dua) bulan (2 HRZE). (Widoyono, 2010)
Dari sini kami menyimpulkan bahwa dalam 1 bulan tidak dapat disembuhkan.
3.      Apakah faktor penyebab TBC?
Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Bakteri ini memiliki sifat yang istimewa yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam (BTA). (Widoyono, 2010)
4.      Mengapa pengobatan tidak dapat berenti selama 6 bulan?
Karena ketika seseorang masih ada basil tahan asam ini maka pengobatan tetap dilanjutkan.
5.      Bagaimana cara penularan TBC?
·         Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif
·         Benda atau makanan yang terkontaminasi dengan bakteri tersebut.
(Werdhani, 2010)
6.      Apa bedanya TBC denga penyakit paru lainnya?
Bedanya yaitu terlihat pada penyebabnya. Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri Mycrobacterium Tuberculosis.Bakteri ini memiliki sifat yang istimewa yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam (BTA). (Widoyono, 2010)


7.      Bagaimana pengobatan kepada pederita TBC?
Pengobatan tuberculosis paru menggunakan obat antituberculosis (OAT) dengan metode Direcly obseved treatment shortcourse (DOTS)
1.      Kategori I (2 HRZE/4 H3R3) untuk pasien TBC baru
2.      Kategori II (2 HRZES/HRZE/5 H3R3E3) untuk pasien ulangan (pasien yang pengobatan kategori I-nya gagal atau pasien yang kambuh).
3.      Kategori III (2 HRZ/4 H3R3) untuk pasien baru dengan BTA (-), Ro (+).
4.      Sisipan (HRZE) digunakan sebagai tambahan bila pada pemeriksaan akhir tahap intensif dari pengobatan dengan kategori I atau kategori II ditemukan BTA (+).
Obat diminum sekaligus 1 (satu) jam sebelum makan pagi

Kategori I
a.       Tahap penularan diberikan setiap hari selama 2 (dua) bulan (2 HRZE):
·         INH (H)                   : 300 mg – 1 tablet
·         Rifampisin (R)         : 450 mg – 1 tablet
·         Pirasinamid (Z)        :1500 mg – 3 kaplet @ 500 mg
·         Etambutol (E)          : 750 mg – 3 kaplet @250 mg
Obat tersebut diminum setiap hari secara intensif sebanyak 60 kali. Regimen ini disebut KOMBIPAK II.
b,  tahap lanjutan diberikan 3 kali dalam seminggu selama 4 bulan (4 H3R3):
·         INH (H)                   : 600 mg – 2 tablet @ 300 mg
·         Rifampisin (R)         : 450 mg – 1 kaplet
Obat tersebut diminum 3 kali dalam seminggu (Intermiten) sebanyak 54 kali. Regimen ini disebut KOMBIPAK III.
(widoyono, 2010)

8.      Apakah dengan hilangnya gejala satu bulan atau kurang menandakkan pasien sudah sembuh total?
Dikatakan sembuh total apabila pada pemeriksaan diagnostiknya tidak terlihat lagi tanda adanya bakteri tersebut.
9.      Bagaimana cara pencegahan TBC?
·   Memberikan imunisasi bayi-bayi baru lahir dengan BCG, dan diulang pada umur 12 atau 16 bulan kemudian bila diperlukan
·   Memberikan imunisasi keluarga terdekat, bila pemeriksaan tes tubercolin negatif
·   Makan makanan bergizi
·   Memberikan penjelasan ke penderita untuk menutup mulut dengan sapu tangan atau menggunakan masker, dan mengeluarkan dahak/meludah jangan disembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran.
(Nugroho, Vera, 2010)

10.  Apa peran perawat jika menemukan pasien TB yang tidak mau minum obat?
Memberikan edukasi ke pasien serta dampak jika pasien tersebut tidak mau minum obat.
11.  Mengapa berat badan pasien TB menurun?
Karena pasien tb nafsu makannya menurun jadi berdampak pada beratbadan pasien
12.  Mengapa seorang perokok beresiko TBC?
Karena orang yang perokok aktif organ yang paling berdampak yaitu paru-paru dimana seperti yang sudah diketahui kandungan yang tekandung dalam rokok jadi membuat bakteri tersebut juga mudah untuk masuk.
13.  Apa saja tanda dan gejala TB?
·   Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
·   Batuk berdarah
·   Suhu meningkat
·   Keringat di malam hari
·   Lelah
·   Nafsu makan berkurang
·   Berat badan menurun
·   Nyeri dada
·   Sesak
·   Nyeri tulang
(Nugroho, vera, 2010)

14.  Apa diagnosa keperawatan ?
Diagnosa keperawatan ditentukan dari hasil analisis data klien. Diagnosa keperawatan untuk klien TB mencakup (tetapi tidak terbatas) diagnosa berikut :
Lebel Diagnostik
Faktor etiologi yang mungkin
Bersihan jalan nafas, tidak efektif
Peningktan sputum, penularan energi/keletihan
Ketakutan
Penyakit jangka panjang yang membutuhkan kemoterapi jangka panjang, perubahan gaya hidup.
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Peningkatan sputum, peningkatan kebutuhan metabolisme, batuk, keletihan.
Gangguan Pola tidur
Batuk malam hari.
Kurang pengetahuan: tentang penyebaran dan pencegahan tuberculosis
Kurang pemajanan terhadap informasi
(Effendy, dkk, 2008)

D.    Tujuan pembelajaran
1.      Mengetahui Pengertian, Tanda dan Gejala TB
·         Pengertian Tuberculosis (TBC)
Tuberkulosis adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis, suatu basil Aerobil tahan asam, yang ditularkan melalui udara (airborne).(Effendy, dkk, 2008)
·         Tanda dan Gejala
Ø  Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
Ø  Batuk berdarah
Ø  Suhu meningkat
Ø  Keringat di malam hari
Ø  Lelah
Ø  Nafsu makan berkurang
Ø  Berat badan menurun
Ø  Nyeri dada
Ø  Sesak
Ø  Nyeri tulang
(Nugroho, vera, 2010)
2.      Mengetahui Penyebab TB
Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Bakteri ini memiliki sifat yang istimewa yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam (BTA). (Widoyono, 2010)
3.      Mengetahui penularan penyakit TB paru
·         Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif
·         Benda atau makanan yang terkontaminasi dengan bakteri tersebut.
(Werdhani, 2010)
4.      Mengetahui pencegahan TB
·         Memberikan imunisasi bayi-bayi baru lahir dengan BCG, dan diulang pada umur 12 atau 16 bulan kemudian bila diperlukan
·         Memberikan imunisasi keluarga terdekat, bila pemeriksaan tes tubercolin negatif
·         Makan makanan bergizi
·         Memberikan penjelasan ke penderita untuk menutup mulut dengan sapu tangan atau menggunakan masker, dan mengeluarkan dahak/meludah jangan disembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran.
(Nugroho, Vera, 2010)
5.      Mengetahui pengobatan TB
Pengobatan tuberculosis paru menggunakan obat antituberculosis (OAT) dengan metode Direcly obseved treatment shortcourse (DOTS)
1.      Kategori I (2 HRZE/4 H3R3) untuk pasien TBC baru
2.      Kategori II (2 HRZES/HRZE/5 H3R3E3) untuk pasien ulangan (pasien yang pengobatan kategori I-nya gagal atau pasien yang kambuh).
3.      Kategori III (2 HRZ/4 H3R3) untuk pasien baru dengan BTA (-), Ro (+).
4.      Sisipan (HRZE) digunakan sebagai tambahan bila pada pemeriksaan akhir tahap intensif dari pengobatan dengan kategori I atau kategori II ditemukan BTA (+).
Obat diminum sekaligus 1 (satu) jam sebelum makan pagi

Kategori I
b.      Tahap penularan diberikan setiap hari selama 2 (dua) bulan (2 HRZE):
·         INH (H)                   : 300 mg – 1 tablet
·         Rifampisin (R)         : 450 mg – 1 tablet
·         Pirasinamid (Z)        :1500 mg – 3 kaplet @ 500 mg
·         Etambutol (E)          : 750 mg – 3 kaplet @250 mg
Obat tersebut diminum setiap hari secara intensif sebanyak 60 kali. Regimen ini disebut KOMBIPAK II.
b,  tahap lanjutan diberikan 3 kali dalam seminggu selama 4 bulan (4 H3R3):
·         INH (H)                   : 600 mg – 2 tablet @ 300 mg
·         Rifampisin (R)         : 450 mg – 1 kaplet
Obat tersebut diminum 3 kali dalam seminggu (Intermiten) sebanyak 54 kali. Regimen ini disebut KOMBIPAK III.
(widoyono, 2010)
6.      Diagnosa TB
Diagnosa keperawatan ditentukan dari hasil analisis data klien. Diagnosa keperawatan untuk klien TB mencakup (tetapi tidak terbatas) diagnosa berikut :
Lebel Diagnostik
Faktor etiologi yang mungkin
Bersihan jalan nafas, tidak efektif
Peningktan sputum, penularan energi/keletihan
Ketakutan
Penyakit jangka panjang yang membutuhkan kemoterapi jangka panjang, perubahan gaya hidup.
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Peningkatan sputum, peningkatan kebutuhan metabolisme, batuk, keletihan.
Gangguan Pola tidur
Batuk malam hari.
Kurang pengetahuan: tentang penyebaran dan pencegahan tuberculosis
Kurang pemajanan terhadap informasi
(Effendy, dkk, 2008)
7.      Pemeriksaan penunjang
·         Kultur sputum: positif untuk M. Tuberculosis pada tahap aktif penyakit
·         Ziehl-Neelsen (pewarnaan tahan asam): positif untuk basil tahan asam.
·         Tes kulit Mantoux (PPD, OT): reaksi yang signifikan pada individu yang sehat biasanya menunjukan TB dorman atau infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium yang berbeda (keterampilan 3-4)
·         Ronsen dada : menunjukan Infiltrasi kecil lesi dini pada bidang atas paru, deposit kalsium dari lesi primer yang telah menyembuh, atau cairan dari suatu efusi. Perubahan yang menandakan TB lebih lanjut mencakup kavitasi, area vibrosa.
·         Biopsi jarum jaringan paru: positif untuk Granuloma TB. Adanya sel-sel raksasa menunjukan nekrosis.
·         AGD: mungkin abnormal bergantung pada letak, keparahan, dan kerusakan paru residual.
·         Pemeriksaan fungsi pulmonal: penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang rugi, peningkatan rasio udara residual terhadap kapasitas paru total, dan penurunan saturasi oksigen sekunder akibat infiltrasi/fibrosis parenkim. (Effendy, dkk, 2008)





KESIMPULAN
Dengan demikian bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu di sebabkan karena adanya bakteri mikrobakterium tuberkulosa. Oleh karena itu mencegah penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang harus benar-benar segera di tangani dengan tepat.


Daftar Pustaka
nugroho, T. Dan vera scorviani. 2010. Kamus pintar kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
widoyono, 2010. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, pencegahan dan pemberantasan. Jakarta: EGC
rafflesia, Ulfasari. 2014. Model penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC). Jurnal Gradien Vol. 10
Werdhani, retno asti.2010. Patofisiologi, Diagnosis dan klsaifikasi Tuberkulosis. Depertemen ilmu komunitas, Okupasi, dan keluarga FKUI.
Rahajoe, dkk. 2010. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI
Nawas, arifin. 2010. Penatalaksanaan TB MDR dan Strategi DOTS plus. Jakarta: Perkumpulan pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI)
effendy, dkk. 2008. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC



Lampiran;



0 komentar:

Posting Komentar